PALI, realitapublik.id – Siswa SD dari Dusun Batu Tuguh yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), membutuhkan perjuangan untuk bisa sampai di lokasi pelaksanaan UNBK. Setiap hari selama pelaksanaan UNBK di salah satu sekolah di Desa Prambatan, mereka harus menempuh jarak sejauh 6 kilometer.
Informasi terhimpun realitapublik.id, pada Sabtu 27 September 2025, bahwa para siswa itu harus ke lokasi pelaksanaan UNBK di sekolah lain di Desa Prambatan, karena di Dusun Batu Tuguh sendiri tidak ada jangan sinyal untuk akses internet. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat setempat. Salah satunya, diutarakan oleh Wasan Wijaya.
Menurut Wasan Wijaya, anak-anak sekolah di Dusun Batu Tuguh terpaksa harus pergi ke Desa Prambatan untuk mengikuti ujian komputer karena di dusun mereka tidak ada jaringan internet. “Jarak dari Batu Tuguh ke Prambatan sekitar enam kilometer. Orang tua harus meluangkan waktu untuk antar jemput anak sekolah selama ujian. Ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wiwin Indra, seorang aktivis muda desa setempat. Ia mengatakan ketiadaan sinyal untuk jaringan internet di Dusun Batu Tuguh, sangat ironis di era digital saat ini.
“Zaman sudah secanggih ini, masak daerah kami belum ada sinyal? Kami berharap Pemda PALI dan DPRD PALI segera mencarikan solusi agar desa kami bisa seperti daerah lain yang jaringan komunikasinya sudah memadai,” katanya.
Hingga kini, warga Batu Tuguh masih menunggu perhatian pemerintah agar segera menghadirkan akses internet yang layak demi kelancaran pendidikan anak-anak dan aktivitas masyarakat sehari-hari.(*)
Penulis : Heri