SMP Negeri 4 Pasuruan kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyelenggaraan In House Training (IHT) bertajuk “Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional dalam Kurikulum Merdeka”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 12 Agustus 2024 ini sukses digelar dengan partisipasi penuh dari seluruh tenaga pendidik dan staf sekolah. IHT dihadiri sekitar 50 peserta dan berlangsung mulai pukul 14.00 dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh guru, kepala sekolah, dan staf tata usaha. Hal ini menjadi bukti bahwa SMP Negeri 4 Pasuruan benar-benar menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu Pendidikan. IHT tersebut bertujuan untuk memperkuat pemahaman guru tentang pembelajaran sosial emosional (PSE) yang menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Pasuruan, Bapak Makhrus Siddiq,S.Psi., M.Pd.I., yang dalam sambutannya menekankan betapa pentingnya integrasi aspek sosial dan emosional dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
“Kita hidup di era yang penuh tantangan, di mana kecerdasan emosional dan sosial menjadi kunci untuk keberhasilan jangka panjang. Melalui IHT ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh guru di SMP Negeri 4 Pasuruan mampu mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional secara efektif dalam Kurikulum Merdeka, sehingga kita dapat mendidik siswa yang tidak hanya pandai secara akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan keterampilan sosial yang baik,” ujar Bapak Makhrus Siddiq.
In House Training ini menghadirkan narasumber, Ibu Citra Dwi Wijayanti, M.Pd., Pengawas sekolah jenjang SMP dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan. Dalam sesinya, Ibu Citra menekankan pentingnya pembelajaran sosial emosional sebagai landasan dalam membentuk karakter siswa.
“Pembelajaran sosial emosional bukan hanya sekadar teori, tetapi harus menjadi bagian dari praktik sehari-hari di kelas. Ini adalah keterampilan hidup yang esensial, yang akan membantu siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih baik,” jelas Ibu Citra.
Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan berbagai metode dan strategi untuk mengintegrasikan PSE ke dalam Kurikulum Merdeka. Salah satu materi yang menjadi perhatian utama adalah cara mengidentifikasi dan memahami emosi siswa serta bagaimana membantu mereka mengelola emosi tersebut dalam konteks pembelajaran. Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya membangun hubungan positif antara guru dan siswa, yang merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran sosial emosional.
Ibu Nurul Mawaridah, salah satu guru yang turut serta dalam pelatihan ini, mengungkapkan kesannya. “IHT ini benar-benar membuka mata saya tentang bagaimana pentingnya memahami dan mengelola emosi siswa. Saya merasa lebih siap untuk mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional di kelas, karena kini saya memiliki alat dan strategi yang tepat untuk membantu siswa saya mengembangkan kecerdasan emosional mereka,” ujarnya.
Penerapan dalam Kurikulum Merdeka: Langkah Konkret untuk Masa Depan
Setelah mengikuti IHT ini, para guru diharapkan dapat langsung mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Kurikulum Merdeka yang memberikan kebebasan kepada sekolah untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, menjadi platform yang ideal untuk integrasi PSE. Para peserta pelatihan juga diberikan panduan praktis dalam merancang rencana pembelajaran yang memasukkan elemen sosial emosional secara konsisten.
Kepala Sekolah, Bapak Makhrus Siddiq,S.Psi., M.Pd.I., dalam penutupan acara menekankan bahwa keberhasilan implementasi PSE dalam Kurikulum Merdeka sangat bergantung pada komitmen dan konsistensi para guru. “Kami berharap setelah pelatihan ini, seluruh guru di SMP Negeri 4 Pasuruan tidak hanya memahami pentingnya PSE, tetapi juga menerapkannya secara konsisten dalam proses pembelajaran. Ini adalah investasi jangka panjang kita untuk membentuk generasi yang cerdas secara intelektual dan emosional,” tutupnya.
Respon Positif dari Para Peserta
Pelatihan ini mendapat respon positif dari para peserta. Banyak guru yang merasa bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan yang mereka hadapi di kelas. Beberapa guru juga mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi siswa dengan kebutuhan emosional yang beragam setelah mengikuti pelatihan ini.
Ibu Putri, seorang guru di SMP Negeri 4 Pasuruan, menyampaikan bahwa IHT ini memberikan pemahaman baru yang sangat dibutuhkan dalam konteks pendidikan saat ini. “Kami sering kali fokus pada pencapaian akademis, tetapi setelah mengikuti IHT ini, saya semakin sadar bahwa aspek sosial dan emosional sama pentingnya. Saya berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengadakan pelatihan ini, dan saya siap untuk mengimplementasikan apa yang telah saya pelajari di kelas,” ungkapnya.
Masa Depan Pembelajaran Sosial Emosional di SMP Negeri 4 Pasuruan
Dengan terselenggaranya IHT ini, SMP Negeri 4 Pasuruan menunjukkan komitmen yang kuat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan yang holistik. Pembelajaran sosial emosional diharapkan dapat menjadi bagian integral dari Kurikulum Merdeka di sekolah ini, sehingga seluruh siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan keterampilan sosial yang mumpuni.
Ke depan, SMP Negeri 4 Pasuruan berencana untuk terus mengadakan pelatihan serupa dan memastikan bahwa seluruh guru mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam mengimplementasikan PSE di kelas. Sekolah ini juga akan melakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas pembelajaran sosial emosional dalam kurikulum, dengan tujuan untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan pendekatan yang digunakan.
SMP Negeri 4 Pasuruan telah mengambil langkah awal yang penting dalam perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa. Dengan dukungan penuh dari seluruh staf pengajar dan manajemen sekolah, implementasi pembelajaran sosial emosional dalam Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 4 Pasuruan diharapkan akan membawa dampak positif jangka panjang bagi para siswa dan komunitas sekolah.
Penulis : Nurul Mawaridah
Editor : Fr