KEBUMEN, REALITAPUBLIK.ID – Bencana banjir bandang dan longsor melanda kabupaten Kebumen pada Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 19.30 WIB, mengakibatkan 2 orang meninggal dunia setelah rumahnya tertimbun tanah longsor.
Informasi terhimpun realitapublik.id, dua orang yang meninggal adalah Novi (27) dan Febian (5), warga Dukuh Lengkong, RT 05 RW 02, Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan.
Korban yang merupakan ibu dan anak itu ditemukan saat tim gabungan yang terdiri dari Polres Kebumen, BPBD, TNI, dan Satpol PP, dibantu relawan melakukan pencarian di titik lokasi longsor.
Meski pencarian ini sempat terkendala oleh kondisi tanah yang labil akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak Sabtu malam, namun tidak mematahkan semangat tim gabungan bersama relawan.
Akhirnya, jenazah Novi dan Febian ditemukan saat alat berat yang dikerahkan dalam proses pencarian mulai mengangkat timbunan tanah di sekitar lokasi rumah yang tertimpa longsor.
Kedua jenazah ditemukan di bawah tumpukan tanah setinggi kurang lebih tiga meter dalam posisi Novi memeluk Febian.
Posisi mereka menunjukkan bahwa Novi berupaya menjaga buah hatinya dalam situasi berbahaya tersebut. Pemandangan ini membuat tim evakuasi dan warga yang menyaksikan proses penemuan tak kuasa menahan kesedihan.
Setelah berhasil diangkat dari reruntuhan, jenazah Novi dan Febian langsung dievakuasi ke mushola terdekat. Evakuasi ini dilakukan dengan bantuan sejumlah relawan dari BPBD Kebumen serta aparat dari Polres Kebumen dan Kodim 0709 Kebumen.
Setibanya di mushola, tim medis melakukan pemeriksaan awal sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kejadian ini juga menggugah simpati masyarakat sekitar, yang berbondong-bondong datang untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban. Saat ini jenazah Novi dan anaknya, Febian, telah dikebumikan.
Musibah longsor yang merenggut nyawa Novi dan Febian ini menjadi pengingat bagi warga Kebumen, khususnya di daerah rawan longsor, untuk selalu waspada, terutama saat curah hujan tinggi.
Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana demi mencegah korban jiwa dalam bencana serupa di masa mendatang.
Kapolres Kebumen AKBP Recky menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban.
AKBP Recky juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan di wilayah yang rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba.
“Kami mengimbau masyarakat di daerah perbukitan untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda tanah bergerak atau kondisi lain yang mencurigakan,” tuturnya.
Selain longsor di Pejagoan, hujan deras yang melanda wilayah Kebumen pada malam minggu tersebut juga menyebabkan beberapa titik banjir.
Laporan dari Polres Kebumen mencatat adanya beberapa tanggul sungai yang dilaporkan jebol yaitu di Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo, dan Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng, serta Sungai Karanganyar. Ketiga jebolnya tanggul ini menyebabkan luapan air yang membanjiri pemukiman warga di sekitar sungai.
Di Kecamatan Adimulyo, tanggul Sungai Kemit dilaporkan jebol, mengakibatkan air sungai meluap dan merendam rumah warga di Desa Sidomukti. Warga setempat terpaksa mengungsi sementara karena ketinggian air yang cukup mengkhawatirkan.
Situasi serupa juga terjadi di Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng, di mana tanggul sungai di desa tersebut jebol, sehingga air sungai meluap dan merendam sejumlah rumah warga.
Selanjutnya di Kecamatan Karanganyar, juga terdapat beberapa titik banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Karanganyar, hingga menggenangi Kelurahan Panjatan setinggi 1 sampai 2 meter. Beberapa warga setempat harus diungsikan karena peristiwa itu.
Sementara itu, di Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Kali Kejawang meluap karena tidak mampu menampung debit air yang besar akibat curah hujan yang tinggi. Banjir lokal pun terjadi, mengakibatkan beberapa area pemukiman terendam air.
Hingga berita ini dimuat, pihak berwenang terus mengupayakan penanganan di lokasi-lokasi bencana.(*)
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdul Hakim