KOTA MALANG|RealitaPublik – Berbagai cara dilakukan Caleg untuk menarik simpati dan juga guna meraih suara maksimal dalam kontestasi Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang. Salah satu satunya yang di lakukan oleh Yiyesta Ndaru, S.H, M.H selaku Caleg nomor urut 6 DPRD Kota Malang Dapil Kecamatan Kedungkandang dari PDI Perjuangan. Minggu (04/02/2024)
Ada hal menarik dan lain daripada yang lain dilakukan pria yang juga berprofesi sebagai Advokat ini dalam mensosialisasikan pencalegan dirinya. Yiyesta getol gelar Baksos pemeriksaan mata dan bagi kacamata gratis.
Menurut Yiyesta mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan ini memang tidak lazim dilakukan oleh Caleg lain. Namun dirinya yakin kegiatan ini akan lebih menyentuh langsung ke masyarakat.
“” Kegiatan hari ini sudah kelima kalinya saya gelar, ditiap kegiatan kami tidak menargetkan berapa banyak warga yang harus diperiksa mata dan juga berapa kacamata yang kami bagikan “.
Pada Minggu pertama dibulan Februari atau H-9 pencoblosan pemilu 2024, Yiyesta gelar pemeriksaan mata sekaligus bagikan kacamata gratis di Perum Dirgantara Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Caleg DPRD nomor urut 6 dari PDI Perjuangan ini kaget ketika dalam beberapa kali gelaran ini banyak mendapati anak yang menderita gangguan mata minus.
” Ternyata banyak anak yang matanya alami gangguan, bahkan minusnya cukup mencengangkan. Rata-rata minus pada anak yang diperiksa dalam kegiatan ini mencapai -3 bahkan ada yang lebih. Saya menduga gangguan mata minus pada anak ini adalah akibat radiasi yang ditimbulkan ketika anak tersebut banyak bermain dengan gadget (Handphone)”. Ungkapnya.
Yiyesta juga menyatakan kegiatan Baksos ini juga banyak diikuti oleh para Lansia, dimana penglihatannya akan berkurang dikarenakan faktor usia.
” Ketika para lansia ini di beri kesempatan untuk memeriksakan mata dan mendapatkan kacamata gratis tentunya akan juga mempermudah mereka dalam pencoblosan di hari H Pemilu 2024 yang tinggal menghitung hari ini “.
Dalam tiap gelar Baksos, Yiyesta mengatakan diikuti oleh 100 orang. bahkan jika Baksos digelar pada hari libur, yang mendaftar bisa mencapai 300 orang.
” Yang terpenting dalam Baksos ini adalah saya berusaha membantu warga yang mengalami gangguan penglihatan, khususnya dari warga kurang mampu. Kedua yang pastinya adalah ajang bagi saya untuk mensosialisasikan pencalegan saya.” Pungkas Yiyesta. (Junaedi)