Situbondo, RealitaPublik – H-1 Idul Fitri 1445 H, Sejumlah warga Kabupaten Situbondo Jawa Timur mengaku kesulitan membeli elpiji 3 kilogram. Kondisi itu disebabkan ketersediaan gas subsidi dari pemerintah itu yang sudah seminggu langka di pasaran.
Seperti diungkapkan salah seorang warga Kecamatan Mlandingan, Fitri, ia sudah satu minggu kesulitan membeli gas melon. Bahkan, untuk mendapatkan dirinya harus berkeliling mencari ke luar dari lokasi tempat tinggalnya.
“Sudah satu minggu mencari sampai ke daerah Tembung, tapi tidak dapat,” katanya.
Selain kesulitan itu, sebut Fitri saat ini harga gas elpiji 3 kilogram juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp18.000 per tabung menjadi Rp 25.000. Bahkan ada yg menjual dengan harga Rp. 30.000 per tabung.

“Saya bila harga mahal tidak masalah, asal bisa didapatkan. Kalau pemerintah mau naikkan harganya silakan saja, tapi jangan sampai langka. Jika begini, tentu menyulitkan masyarakat,” keluh fitri.
Hal senada juga disampaikan Yuli, warga Kecamatan Panji. Ia mengaku sudah lima hari sulit mendapatkan gas elpiji. Jika pun ada, harganya naik tinggi.
“Sekarang susah dicari. Kalaupun ada barangnya, harga naik. Begitupun, tetap dibeli karena untuk kebutuhan memasak,” lirihnya.
Sementara itu, seorang penjual tabung gas elpiji, Junaida, menyebutkan kelangkaan terjadi lantaran adanya pengurangan suplai dari pangkalan. Akibatnya, banyak permintaan masyarakat tidak terpenuhi.
“Sebelum langka, saya membeli dari pangkalan 20 tabung. Sekarang, dibatasi delapan tabung saja. Itu pun habis dalam satu hari. Padahal, banyak yang nyari buat memasak dan lain sebagainya. Pemerintah diharapkan segera mengatasi kelangkaan yang terjadi,” pungkasnya. (Yud)