Bibit Padi BK, Varietas Unggul Baru di Kabupaten Situbondo

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 9 Januari 2024 - 05:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SITUBONDO, RealitaPublik – Padi BK 01 dan 02 agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mampu bertahan tumbuh bagus di areal persawahan yang terkontaminasi air asam (belerang) Kawah Ijen apabila dibandingkan dengan bibit padi pada umumnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro mengatakan lahan pertanian yang terkontaminasi air belerang Kawah Ijen, yakni di Kecamatan Asembagus dan Banyuputih.

“Alhamdulillah kami bersyukur padi BK 01 dan 02 agritan bisa bertahan tumbuh bagus di lahan sawah petani di Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, seperti yang disampaikan petugas penyuluh pertanian lapangan atau PPL,” ujar Dadang di Situbondo, Jawa Timur, Senin.

Sementara itu, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Asembagus, Abdi Kuspriyantono menjelaskan bahwa padi BK 01 dan 02 agritan menjadi terobosan baru pemerintah daerah setempat karena benih padi varietas unggul baru tersebut mampu bertahan dan tumbuh bagus meskipun PH tanah sawah mencapai 2 persen akibat kontaminasi air asam kawah ijen.

Baca Juga :  Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 
Foto Istemewa: Saat survey ke petani padi

“Petani di Kecamatan Asembagus tentunya bahagia karena padi BK ini mampu bertahan dibandingkan bibit padi umumnya. Kalau bibit padi yang digunakan selama ini oleh petani Asembagus, pertumbuhannya tidak sebagus padi BK,” ujarnya.

Abdi menyebutkan, dari sekitar 1.000 hektare lahan pertanian (tanaman padi, tebu, jagung dan lainnya) di Kecamatan Asembagus, selama ini mayoritas petani menanam tanaman tebu karena dinilai lebih bertahan terhadap air belerang yang mengontaminasi lahan sawah mereka.

Namun demikian, katanya, dengan adanya bibit padi BK 01 dan 02 agritan menjadi solusi bagi petani setempat untuk kembali menanam tanaman padi di lahan sawah terkontaminasi air asam Kawah Ijen itu.

“Di Kecamatan Asembagus ini paling banyak tanaman tebu karena dinilai lebih kuat terhadap air belerang. Padi BK inilah menjadi jawaban bagi petani yang ingin menanam tanaman padi,” kata Abdi.

Baca Juga :  Siswa Miskin Dilarang Ujian Di Dalam Kelas, Ada Apa yaa??

Ia mencontohkan, lahan sawah milik salah seorang petani di Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, menanam padi BK 01 dan 02 agritan pada awal Desember 2023, dan hingga saat ini bertahan dan tumbuh bagus.

“Insya-Allah sekitar 20 hari lagi sudah panen, semoga hasilnya memuaskan. Karena selama ini petani menanam menggunakan bibit padi pada umumnya selalu rugi karena pertumbuhannya tidak bagus seperti padi BK,” tutur Abdi.

Pemerintah Kabupaten Situbondo pada tahun ini mulai menanam padi jenis BK 01 dan 02 agritan yang merupakan bibit varietas unggul baru di atas lahan sawah seluas 20.000 hektare.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat mempunyai 25 ton stok benih atau bibit padi BK 01 dan 02.

Baca Juga :  Aktivis Laporkan Seorang Kades Pakai Kaos Paslon Tertentu di Acara Debat Publik Pilkada Purworejo

Pembenihan padi jenis BK 01 dan 02 agritan itu akan dilaksanakan di beberapa titik, di antaranya di kawasan perkebunan Banongan, Kecamatan Asembagus seluas 10 hektare dan di areal pertanian Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, juga ada 1,5 hektare.

Bibit padi BK 01 dan 02 agritan ini tidak sederhana dan perlu keseriusan dan kreativitas petani dalam menyukseskan bibit padi BK yang sudah mendapat izin edar dari Kementerian Pertanian.

Padi BK Situbondo 01 dan 02 adalah bibit varietas unggul baru yang mampu memproduksi padi dalam jumlah lebih besar dengan masa panen setelah tanam sangat genjah atau lebih singkat dibanding bibit padi pada umumnya.

Produktivitas padi varietas unggul baru BK 01 dan 02 ini bisa mencapai 10,56 ton gabah kering panen (GKP) per hektare, atau produktivitasnya dua kali lipat dari padi varietas pada umumnya. (Kim)

 

Berita Terkait

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang
Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”
Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 
Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan
Buka Lomba Ton Tangkas Kodam, Pangdam Kasuari Sampaikan Prajurit tidak Didesain untuk Duduk Nyaman, namun menjaga Kedaulatan Tanah Air
Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 
Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos
Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 20:36 WIB

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang

Jumat, 6 Desember 2024 - 06:40 WIB

Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:20 WIB

Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:55 WIB

Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan

Senin, 2 Desember 2024 - 21:39 WIB

Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 

Senin, 2 Desember 2024 - 10:04 WIB

Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos

Minggu, 1 Desember 2024 - 20:39 WIB

Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN

Minggu, 1 Desember 2024 - 01:42 WIB

Merasa Ditipu, Guru SD di Pasuruan Laporkan Seorang Anggota PGRI ke Polisi

Berita Terbaru