Mencengangkan, di Kota Malang juga ada Kisah Kelam Lubang Buaya

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 24 Januari 2024 - 20:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota Malang, RealitaPublik – Kisah kelam Lubang Buaya yang terletak di TMP Kalibata Jakarta, ternyata juga terjadi di Kota Malang. Di kota pendidikan ini juga terdapat sebuah sumur yang pada Agresi militer pertama tahun 1947 menjadi saksi bisu kekejaman penjajah pada waktu itu. Sumur Maut sendiri berada di dalam sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Madyopuro 1 Kecamatan Kedungkandang, kurang lebih berjarak 5 Km dari pusat Kota Malang.

Baca Juga :  Pasangan Rio-Ulfi Unggul, Relawan 'Macan Rem-rem' Sembelih Sapi sebagai Wujud Syukur

Menurut narasumber yang ditemui dan diwawancarai RealitaPublik, ia menuturkan bahwa sumur maut ini digunakan penjajah Belanda membuang jasad para pejuang setelah sebelumnya di tembak mati.

“Menurut cerita dari pendahulu, ada sebelas tentara pejuang yang dibantai dan selanjutnya di masukkan ke sumur maut ini”, ujarnya, Rabu (24/01/2024)

Caption : Lokasi sumur maut yang berada di kompleks SDN Madyopuro 1 Kota Malang.

Dari plakat yang tertulis di Sumur Maut terdapat tulisan “Kamis Pon 18 September 1947, sumur ini sebagai saksi bisu bahwa didalamnya telah terbantai sebelas orang pejuang kemerdekaan RI oleh kekejaman serdadu Belanda”.

Baca Juga :  Aktivis Laporkan Seorang Kades Pakai Kaos Paslon Tertentu di Acara Debat Publik Pilkada Purworejo

Di prasasti tersebut juga disebutkan 4 nama pejuang yang dimasukkan kedalam sumur maut tersebut. Keempat nama tersebut adalah Dulmanan, Suwadi, Ponimin dan Samaun serta terdapat tulisan 7orang yang tidak diketahui namanya (pejuang tidak di kenal).

Baca Juga :  Pastikan Surat Suara dan Kotak Suara Aman, Ketua KPU Situbondo Monitoring ke Gudang Logistik Kecamatan

Yang membuat miris, Sumur Maut bersejarah tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Selain berada dibelakang kelas SDN Madyopuro 1, sumur ini juga terlihat tinggal separuh. Separuh bagian lainnya telah menjadi ruang kelas, lokasinya pun sangat sempit dan tidak tampak bahwa sumur tersebut adalah saksi bisu kekejaman pada masa penjajahan yang penuh sejarah yang seharusnya layak di buatkan sebuah monumen atau bangunan yang layak. (jnd)

Berita Terkait

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang
Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”
Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 
Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan
Buka Lomba Ton Tangkas Kodam, Pangdam Kasuari Sampaikan Prajurit tidak Didesain untuk Duduk Nyaman, namun menjaga Kedaulatan Tanah Air
Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 
Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos
Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN
Berita ini 93 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 20:36 WIB

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang

Jumat, 6 Desember 2024 - 06:40 WIB

Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:20 WIB

Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:55 WIB

Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan

Senin, 2 Desember 2024 - 21:39 WIB

Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 

Senin, 2 Desember 2024 - 10:04 WIB

Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos

Minggu, 1 Desember 2024 - 20:39 WIB

Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN

Minggu, 1 Desember 2024 - 01:42 WIB

Merasa Ditipu, Guru SD di Pasuruan Laporkan Seorang Anggota PGRI ke Polisi

Berita Terbaru