KOTA MALANG|RealitaPublik – Ramainya para akademisi dan civitas dari berbagai Universitas ternama di negara ini yang membuat petisi dan pernyataan sikap juga menular ke Kota Malang. Siang ini puluhan akademisi dan masyarakat sipil Malang Raya gelar aksi dan berikan pernyataan sikap di bundaran Tugu kota pendidikan ini. Senin (05/02/2024)
Aksi sendiri tergabung dalam Seruan Luhur Akademisi Dan Masyarakat Sipil Malang Raya Untuk Reformasi Jilid 2.
Dengan mengambil tema ” Indonesia Krisis Kepemimpinan Dan Keteladanan Bangsa “.
Dalam aksi tersebut Korlap aksi Dr. Purnawan D. Negara, S.H, M.H membacakan 6 poin Seruan Luhur, antar lain :
1. Mendesak pemimpin negara, pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat untuk memberikan keteladanan etika/moral dan praktik kenegarawanan dalam kehidupan berbangsa bernegara.
2. Menurut para pemimpin partai politik, para Capres Cawapres, para calon legislatif untuk berpolitik secara santun mengedepankan etika dan budaya malu.
3. Menuntut presiden beserta semua aparatur pemerintah untuk berhenti menyalahgunakan kekuasaan dengan tidak mengerahkan dan tidak memanfaatkan sumber daya negara untuk kepentingan politik praktis.
4. Menyerukan DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk tidak diam membisu, agar selalu aktif mengoreksi sebagai fungsi jalannya demokrasi dan justru tidak menyanderanya untuk kepentingan partainya, golongannya atau pribadinya.
5. Mengajak masyarakat Indonesia untuk terlibat Pemilu yang Jurdil dan berani mengawasinya guna memperoleh pemerintahan dengan legitimasi kuat berbasis penghormatan suara rakyat.
6. Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mempertahankan dan mencari sisa-sisa nilai etika kehidupan berbangsa pada diri kita masing-masing yang kita punya, hal ini guna kemartabatan bangsa Indonesia ditengah rendahnya martabat dan keteladanan para pemimpin negara, pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat.
Seruan Luhur ini ditandatangani oleh 86 akademisi, mahasiswa, aktivis dan juga masyarakat sipil Malang Raya. (Junaedi)