JAKARTA, realitapublik.id – Akhir pekan ini, ramai antrean masyarakat membeli sembako murah atau beras murah yang disediakan pemerintah.
Bahkan dalam antrian sembako murah tersebut sempat ada yang pingsan karena kelelahan dalam antrean mau beli beras murah.
Hal itu direspon oleh Al Hasanah Foundation. Pihaknya mengusulkan kepada Presiden Jokowi, soal strategi sistem pembelian efektif supaya tidak terjadi antrean mengular.
Seperti apa strategi sistem pembelian efektif sembako murah atau beras murah dari pemerintah tersebut? Menurut Founder Al-Hasanah Foundation, Najib Salim Atamimi, Presiden Jokowi bisa segera memerintahkan pihak Bulog di seluruh Indonesia, untuk mengatur sistem pembelian sembako atau beras murah tersebut.
Sistem penjualan bisa dengan cara bekerjasama dengan pemilik toko kelontong yang ada di desa-desa atau kelurahan. Bisa kerjasama dengan pihak koperasi, pihak ojek online (ojol) seperti Gojek dan sejenisnya.
“Selain toko kelontong dan koperasi, juga bisa bekerjasama dengan toko modern seperti Indomart dan Alfamart. Juga bisa dengan Ojol biar dilakukan beli secara online. Dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” jelas Najib, Kamis (29/02).
Di beberapa daerah jelasnya, memang sudah ada Warung Tekan Inflasi. Tapi kurang efektif karena hanya ada beberapa titik, yang ditempatkan di pasar-pasar.
“Jika titik lokasinya lebih banyak akan lebih efektif dan tidak akan terjadi antrean panjang pembeli,” katanya.
Pemerintah jika kerjasama dengan pihak Toko Kelontong dan lainnya, juga ada manfaatnya. Bisa membantu pihak terkait dan proses pembelian beras dan sembako murah tidak merepotkan masyarakat harus antre.
“Fasilitasi rakyat dengan baik dan nyaman. Karena hal itu bagian dari pelayanan pemerintah pada rakyatnya. Jangan memberikan pelayanan yang menyengsarakan rakyatnya. Kasihan jika sampai ada yang pingsan karena antre beli beras murah,” harap Najib.
Program Bulog soal stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) itu kata Najib, memang harus dimaksimalkan.
Apalagi jelang Ramadan. Kebutuhan masyarakan jelas sangat tinggi hingga lebaran.
Dari itu, Kepala Bulog bisa bekerjasama dengan berbagai pihak agar rakyat bisa lebih mudah membeli beras. (*)
Penulis : Saiful