Geger di Situbondo, Pria Asal Lumajang Ditemukan Tewas Gantung Diri

- Jurnalis

Kamis, 25 April 2024 - 21:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jenazah korban saat dievakuasi petugas dibantu warga ke mobil ambulan Puskesmas Suboh.

Jenazah korban saat dievakuasi petugas dibantu warga ke mobil ambulan Puskesmas Suboh.

SITUBONDO — Warga di Desa Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo digegerkan dengan peristiwa seorang laki-laki asal Kabupaten Lumajang ditemukan warga dalam kondisi gantung diri di pohon mangga di Dusun Buduan Utara RT 001 RW 004 Desa Buduan Kecamatan Suboh, Kamis (25/04/2024)

Informasi tentang peristiwa tersebut telah tersebar di medsos. Bahkan, keluarga korban telah berada di sekitar TKP setelah mendapat kabar tersebut.

Hal ini diketahui saat sejumlah wartawan turun ke lokasi sekira pukul 12.00 WIB. Salah satunya, Muhammad Novi Misdu (35), adik korban.

Novi mengatakan, korban adalah kakak tertuanya yang bernama Supatmo (48), warga Dusun Darungan RT 20 RW 06, Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang.

“Korban adalah kakak tertua saya mas, kami enam bersaudara. Setelah mendapat kabar tentang kakak dari saudara sepupu, saya bersama bapak dan ibu langsung ke sini,” ungkap Novi Misdu bersama salah satu saudaranya, Sunoko, di sekitar TKP

Selama ini, lanjut Novi, korban kerja di Kalimantan dan belum berkeluarga.

“Almarhum ada Kalimantan kurang lebih 20 tahun dan dia belum menikah,” ucapnya.

Kakaknya itu pulang ke Lumajang hanya satu tahun sekali. “Kalau lebaran kemarin, kakak sudah tiba di rumah 7 hari sebelum lebaran,” imbuhnya.

Kakaknya ketika ada di rumah, sambung Novi, mengaku sumpek dan ingin kerja ke Bali hingga akhirnya kakak berangkat ke Bali, ia ikut saudara (Sunoko). “Rencananya di Bali dia mau kerja proyek bangunan, tapi takdir bicara lain, kakak meninggal di daerah ini (Desa Buduan Kecamatan Suboh) kami keluarga ikhlas dengan kepergian kakak untuk selama-lamanya” ujarnya.

Baca Juga :  Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos

Menurut keterangan Novi, selama hidupnya, korban dikenal sebagai sosok yang senang menyendiri. “Kakak saya itu pendiam dan kalau ada saudara main ke rumah, dia lebih sering mengurung diri di kamar. Jadi seperti orang yang mengalami depresi berat,” ujarnya.

Sementara itu Sunoko menceritakan sebelum kejadian, bahwa korban bersama dirinya berangkat ke Bali tujuan Jembrana dalam rangka kerja bangunan dengan menumpang kendaraan Travel pada Selasa (23/04/2024) sekira pukul 17.00 WIB. Namun setibanya di Denpasar, korban ingin kembali pulang ke Lumajang. “Jadi korban bersama saya belum sampai ke Jembrana atau lokasi kerja,” ujarnya.

Lantaran khawatir dengan kondisi korban yang mengalami depresi, kemudian Sunoko mengantar dan mendampingi korban pulang dengan menggunakan bus tujuan Jember. “Korban saat itu bilang merasa ketakutan seperti dikejar orang dan ingin membunuhnya, padahal itu hanya halusinasi korban saja,” ungkapnya.

Ketika sampai di Pelabuhan Ketapang, korban berubah pikiran, yakni ingin naik bus jurusan Probolinggo. Sehingga akhirnya Sunoko menuruti kemauan korban.

Baca Juga :  Siswa Miskin Dilarang Ujian Di Dalam Kelas, Ada Apa yaa??

 

Lalu mereka naik bus jurusan Probolinggo. Tapi setelah sesampainya di sebuah rumah makan di daerah Bungatan untuk istirahat dan makan, pada Kamis (25/04) sekitar pukul 02.00 WIB. korban kembali berubah pikiran sehingga Sunoko pun mengikuti kemauan korban.

Kemudian sekitar pukul 05.15 WIB, kami naik mobil taksi bison jurusan Besuki. Akan tetapi sesampainya di depan SPBE Suboh, tiba-tiba korban minta turun. Setelah itu, keduanya turun dari mobil taksi, dan korban minta diantar ke pasar Buduan dengan naik kendaraan ojek.

“Kami sampai di sekitar pasar Buduan sekitar jam 6-an,” kata Sunoko.

Di sekitar pasar Buduan, kemudian mereka berdua duduk-duduk di kursi dekat kantor Polsek Suboh. “Kemudian korban pamit ke saya, katanya mau beli rokok,” imbuhnya.

Setelah ditunggu satu jam lebih tidak datang-datang, Sunoko mencari korban dan menanyakan kepada sejumlah orang yang ditemuinya.

“Saya tiga kali cari korban ke pasar tapi tidak ketemu, saya juga tanya ke sejumlah orang apakah melihat korban dengan ciri-ciri yang saya sebutkan, tapi mereka tidak melihat dan mengetahuinya,” papar Sunoko.

Tiba-tiba di dekat TKP ramai orang, dan ternyata di atas pohon mangga yang berada di halaman sebuah rumah kosong milik warga setempat, ditemukan seorang laki-laki gantung diri dan sudah dalam kondisi meninggal.

Baca Juga :  Penghijauan, GANN Hadir dalam Giat Yayasan Merah Putih Tanam Pohon Pole 

“Setelah dilihat, ternyata orang yang gantung diri dan sudah meninggal itu adalah saudara yang dari tadi saya cari-cari,” bebernya.

Tidak lama kemudian kejadian tersebut oleh warga setempat dilaporkan ke Polsek Suboh.

Setelah menerima laporan warga, sejumlah anggota Polsek Suboh mendatangi TKP dan petugas melihat korban masih dalam menggantung di pohon tersebut.

Kemudian petugas menghubungi pihak Puskesmas Suboh. Setelah itu, anggota Polsek Suboh bersama sama anggota Koramil Suboh, petugas Puskesmas dan dibantu oleh warga menurunkan jasad korban, lalu jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Besuki dengan menggunakan kendaraan ambulan.

Kapolsek Suboh AKP Subaidi mengatakan, menurut keterangan bapak dan saudara korban, korban tersebut diduga mengalami depresi setelah datang kerja dari Kalimantan.

“Korban melakukan aksi nekat itu karena diduga mengalami depresi setelah datang kerja dari Kalimantan,” ungkapnya.

Kata AKP Subaidi, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter RSUD Besuki bersama Tim Inafis Polres Situbondo terhadap jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Keluarga korban (bapak dan adik kandungnya) menolak untuk otopsi dan menerima dengan kejadian tersebut atas kehendak Allah,” pungkas Kapolsek Suboh.(*)

Penulis : Arief Yuda Pranata

Editor : Abdul Hakim

Berita Terkait

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang
Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”
Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 
Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan
Buka Lomba Ton Tangkas Kodam, Pangdam Kasuari Sampaikan Prajurit tidak Didesain untuk Duduk Nyaman, namun menjaga Kedaulatan Tanah Air
Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 
Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos
Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 20:36 WIB

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang

Jumat, 6 Desember 2024 - 06:40 WIB

Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:20 WIB

Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:55 WIB

Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan

Senin, 2 Desember 2024 - 21:39 WIB

Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 

Senin, 2 Desember 2024 - 10:04 WIB

Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos

Minggu, 1 Desember 2024 - 20:39 WIB

Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN

Minggu, 1 Desember 2024 - 01:42 WIB

Merasa Ditipu, Guru SD di Pasuruan Laporkan Seorang Anggota PGRI ke Polisi

Berita Terbaru