REALITAPUBLIK.ID – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan segera dilaksanakan, tepatnya pada Rabu, 27 November 2024 mendatang. Jadwal pelaksanaan pilkada tersebut sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024 tertanggal 26 Januari 2024. Demikian disampaikan Helmi Taher, pengamat politik asal Besuki, Situbondo, Sabtu (4/05/2024)
Helmi Taher menyebut ada beberapa hal yang bakal dihadapi oleh masyarakat, pemerintah, penyelenggara pemilu, pengurus parpol, dan para peserta kontestasi pilkada dengan tim suksesnya dalam pelaksanaan pilkada 2024 mendatang.
“Pertama, soal praktek money politik akan menjadi ujian dan tantangan yang akan dihadapi oleh masyarakat, sehingga masyarakat sebagai pemilih harus cerdas dalam memilih calon pemimpin daerahnya untuk 5 tahun kedepan,” ungkap Helmi (panggilan akrab Helmi Taher).
Kedua, hal yang bakal dihadapi masyarakat bersama pemerintah dan penyelenggara, yakni terciptanya pilkada yang berkualitas. “Untuk hal ini, pemerintah dan penyelenggara harus dapat menjaga netralitas, dan tegas menegakkan peraturan yang berlaku,” tandasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Helmi, ada beberapa hal lain yang akan dihadapi penyelenggara pemilu. Misal, soal teknis persiapan pemilu, partisipasi pemilih, transparansi, dan tata kelola pemilu yang akuntabel, dan masa kampanye. “Besar harapan, hal-hal tersebut sudah dipersiapkan untuk diantisipasi oleh pihak penyelenggara pemilu,” imbuhnya.
Kemudian, hal yang akan dihadapi oleh pengurus parpol, adalah menghantarkan calon yang diusungnya meraih perolehan suara terbanyak dan terpilih.
“Sebagai mesin partai, tentunya harus bergerak turun ke masyarakat dan memperjuangkan secara totalitas demi kemenangan calonnya. Jadi tidak hanya tim sukses dan relawan saja yang bergerak untuk kemenangan calon yang dijagokannya,” kata Helmi.
Saat ini, lanjut Helmi, sejumlah parpol sudah mulai menjalin komunikasi-komunikasi politik untuk saling membangun koalisi. “Dinamika politik di Kabupaten Situbondo saat ini masih terus berkembang,” imbuhnya.
Lalu, para calon kepala daerah dengan tim suksesnya bakal menghadapi beberapa hal. Diantaranya, dapat mengambil hati rakyat semaksimal mungkin agar bisa dipilih. Namun untuk proses itu semua yang jelas membutuhkan pengorbanan baik dana, tenaga, dan waktu, yang harus dipersiapkan oleh para calon dan tim sukses.
“Terakhir, para calon secara lahir dan batin harus siap kalah atau tidak terpilih, dan bagi tim sukses berikut pendukungnya harus siap untuk tidak kecewa, tidak sakit hati dan tidak dendam jika calon yang dijagokannya kalah. Mari kita ciptakan pilkada yang damai, aman, dan kondusif,” pungkasnya.
Penulis : Redaksi