SITUBONDO, realitapublik.id – Dalam upaya mendukung program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) TP. PKK bersama Darma Wanita Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo Jawa Timur, menggelar lomba Cipta Menu Berbahan Non Beras dan Tepung. Senin (12/08/2024).
Lomba Cipta menu berbahan Non Beras dan Tepung di gelar di Pendopo Kecamatan Mlandingan dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI dan HARJAKASI ke-206 ini, diikuti okeh seluruh TP PKK se-kecamatan Mlandingan dan Tim Kesehatan Puskesmas Mlandingan.
Ketua TP PKK Kecamatan Mlandingan Hj. Miftakhul Anis, A.ma mengatakan, dengan konsumsi pangan yang berkualitas dan beragam, dapat mengatasi masalah gizi ganda yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang selama ini terjadi.
“Salah satu masalah kekurangan gizi yang saat ini tengah menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Situbondo adalah stunting. Stunting ini disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh anak balita maupun remaja putri, namun juga terhadap ibu hamil,” ucapnya.
Hj. Miftakhul Anis juga menambahkan, makanan yang beragam ini juga penganekaragaman pangan ini juga mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Dalam lomba ini, kami menekankan untuk pengolahan karobohidrat tidak hanya berasal dari beras saja, namun juga ada mbote, jagung, labu dan ubi – ubian lainnya yang perlu kita kenalkan kepada anak-anak kita”, katanya.
Lomba Program B2SA ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Kecamatan Mlandingan dan Kabupaten Situbondo pada umumnya agar lebih peduli akan gizi dan kesehatan keluarga. Setiap peserta diberi kesempatan untuk mengemukakan ide dan program kreatif yang dapat diterapkan dalam memperkuat gizi beragam, bergizi, seimbang, dan aman di rumah tangga mereka.
“Kami sangat senang melihat antusiasme peserta dalam mengikuti lomba ini. Semoga ide-ide kreatif dari peserta dapat menginspirasi kita semua untuk menjalankan program B2SA ini dengan serius dan berkesinambungan”, imbuhnya.
Para peserta lomba menampilkan beragam ide kreatif dan inovatif, mulai dari cara memanfaatkan lahan pekarangan untuk bertanam sayur hingga menciptakan hidangan khas berbahan pangan lokal dengan nilai gizi tinggi. “Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan B2SA akan semakin meningkat”, pungkasnya.
Penulis : Arief Yuda
Editor : Chu