Pernah Dibantu M Syukur, Poktan di Pamenang Bantah Pernyataan Mantan Ketua DPRD Merangin 

- Jurnalis

Senin, 14 Oktober 2024 - 18:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana penuh keakraban Kelompok Tani Mekar Jaya (TKMJ) Kecamatan Pamenang dengan Calon Bupati Merangin M Syukur.

Suasana penuh keakraban Kelompok Tani Mekar Jaya (TKMJ) Kecamatan Pamenang dengan Calon Bupati Merangin M Syukur.

REALITAPUBLIK.ID – Perjuangan dan pengorbanan M Syukur saat menjabat anggota DPD RI dalam membantu dan membela kepentingan rakyat yang selama ini tidak pernah diekspos, akhirnya terkuak.

 

Rahasia yang selama ini tertutup rapat itu dibuka sendiri oleh masyarakat penerima manfaat atas perjuangan dan pengorbanan M Syukur, calon Bupati Merangin.

 

Penerima manfaat atas perjuangan dan pengorbanan M Syukur untuk rakyat di Kabupaten Merangin, salah satunya adalah kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Pamenang.

 

Mereka mengenal M Syukur selama ini adalah sosok pemimpin yang telah banyak berjuang dan berkorban untuk rakyat di Merangin dan kabupaten lainnya.

 

Dengan terkuaknya rahasia tersebut, otomatis tudingan dan pernyataan Herman Effendi mantan Ketua DPRD Kabupaten Merangin yang menilai kinerja Bang Syukur selama menjabat sebagai anggota DPD RI tidak pernah terbukti berbuat dan membantu masyarakat Merangin, adalah tidak benar dan pernyataan tesebut dianggap memiliki tujuan untuk menjelekkan orang lain serta mengandung unsur hasutan.

 

Adanya pernyataan tersebut membuat mereka tidak rela orang yang telah berjasa dalam hidupnya dihina dan dipandang rendah oleh orang lain. Sehingga mereka juga menyayangkan pernyataan Herman Effendi tersebut.

Baca Juga :  Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 

 

“Kita menyayangkan pernyataannya itu,” kata Abu Hasan, anggota Poktan Mekar Jaya, Kecamatan Pamenang, Senin (14/10/2024).

Menurut Abu Hasan, sosok seperti Herman Effendi itu seharusnya memberikan tauladan dan contoh yang baik terhadap masyarakat. Bukan malah sebaliknya tidak memberikan contoh politik yang baik kepada masyarakat, dengan menghujat, menghasut dan menjelekkan salah satu Paslon.

 

 

Masih menurut Abu Hasan, pernyataannya itu cenderung meremehkan orang lain dan seolah-olah menganggap dirinya yang paling hebat. Padahal, tindakannya itu tidak selayaknya sebagai seorang mantan pejabat yang seharusnya jadi panutan dan tauladan terhadap masyarakat.

 

“Kita boleh saja mendukung salah satu Paslon, akan tetapi Mari lah kita berpolitik yang santun, dengan tidak merugikan salah satu Paslon dengan hujatan, hasutan bahkan sampai merendahkan kinerja salah satu Paslon,” lanjut Abu Hasan.

 

“Saya saja yang orang biasa tahu perbedaan kewenangan DPD dan DPR RI. Terlepas dari jabatannya, bagi kami, Bang Syukur sudah sangat membantu keberlangsungan kehidupan kami. Maaf Bang Syukur, terpaksa kami buka kebaikan Abang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dandim 1811/Teluk Wondama Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada 2024 ke Daerah Terpencil

 

Pada tahun 2008 yang lalu, lanjut Abu Hasan mengawali kisahnya, sebanyak 480 warga Merangin dan ratusan warga Sarolangun pernah berperkara dengan sebuah perusahaan perkebunan terkait luas lahan lebih dari 3.000 hektar.

 

Waktu itu, kebun kelapa sawit milik warga dirobohkan, tanaman dihancurkan dengan alasan bahwa lahan itu adalah lahan HGU. Padahal, warga sudah menggarap lahan tersebut sejak tahun 1990-an. Sementara, HGU perusahaan diterbitkan pada tahun 2000.

 

“Kami sudah mengadukan masalah kami ke pemerintah daerah, namun tidak membuahkan hasil hingga pada tahun 2012. Lalu Bang Syukur memfasilitasi kami untuk bisa langsung melaporkan masalah kami ke BPN Pusat. Alhamdulillah, atas bantuan Bang Syukur, kami dan rombongan dapat berjumpa dengan BPN Pusat. Semuanya difasilitasi oleh Bang Syukur, kami tinggal berangkat saja tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun,” kata Abu Hasan.

 

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya, Datuk H Syamsudin menceritakan ketika kejadian sengketa antara warga dengan pihak perusahaan, pada waktu itu ada warga yang dipenjara selama 6 bulan. Namun Bang Syukur lah yang menjamin untuk membebaskan warga tersebut.

Baca Juga :  Pasangan Rio-Ulfi Unggul, Relawan 'Macan Rem-rem' Sembelih Sapi sebagai Wujud Syukur

 

“Sekarang, ketika mereka menyinggung kinerja Bang Syukur, kami lah saksi dari perjuangan Bang Syukur yang membela rakyatnya dan bukan membela perusahaan,” beber Datuk H Syamsudin

 

Kata Datuk Syamsudin, atas perjuangannya Bang Syukur, kini warga memiliki kebun, bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan yang mendapatkan manfaatnya bukan hanya masyarakat Pamenang, tetapi juga sebagian masyarakat Kabupaten Sarolangun.

 

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bang Syukur yang telah memperjuangkan pembebasan lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan Simpang Meranti,” ungkapnya.

 

Dikatakannya, bahwa banyak warga merasakan sendiri seperti apa perjuangan Bang Syukur.

 

“Beliau ikhlas tanpa pamrih dan bahkan mengorbankan semuanya demi memperjuangkan lahan kebun sawit kami. Bang Syukur membiayai seluruh keperluan kami selama di Jakarta hingga akhirnya perjuangan itu membuahkan hasil,” lanjutnya.

 

“Jujur saja, ketika ada orang yang memandang remeh Bang Syukur, kami merasa tersinggung. Kami marah. Karena Bang Syukur sudah membantu kami dan manfaatnya sudah kami rasakan. Bang Syukur membuat anak-anak kami bisa sekolah. Hanya saja, Bang Syukur tidak pernah mau mempublish atau memberitakan perjuangan ini,” pungkasnya. (*)

Penulis : Mansurdin

Editor : Abdul Hakim

Berita Terkait

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang
Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”
Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 
Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan
Buka Lomba Ton Tangkas Kodam, Pangdam Kasuari Sampaikan Prajurit tidak Didesain untuk Duduk Nyaman, namun menjaga Kedaulatan Tanah Air
Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 
Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos
Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN
Berita ini 48 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 20:36 WIB

Berkedok Jual Hp dan Aksesoris, Konter Dekat Stasiun Bojong Gede Dicurigai Jual Obat Terlarang

Jumat, 6 Desember 2024 - 06:40 WIB

Pangdam Kasuari Tutup Lomba Ton Tangkas Kodam, Yonif 763/SBA Keluar Sebagai “Juara”

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:20 WIB

Pasuruan Creative Fest 2024: Wadah Kreativitas Anak Muda untuk Meningkatkan Ekonomi Kota 

Kamis, 5 Desember 2024 - 08:55 WIB

Ini Kata Dedi Ketua PWI Bogor Soal Penggunaan Gedung Graha Wartawan

Senin, 2 Desember 2024 - 21:39 WIB

Diskominfo Bogor Sebut PWI Belum Punya Keabsahan untuk Kelola Gedung Graha Wartawan 

Senin, 2 Desember 2024 - 10:04 WIB

Aksi Intelektual 25 Organisasi Kewartawanan di Dinsos Bogor, Erwin Ramli: Salut Buat Kadinsos

Minggu, 1 Desember 2024 - 20:39 WIB

Hasil Pleno Terbuka Tingkat PPPK, Paslon SUKA Unggul 3.808 Suara dari MENAWAN

Minggu, 1 Desember 2024 - 01:42 WIB

Merasa Ditipu, Guru SD di Pasuruan Laporkan Seorang Anggota PGRI ke Polisi

Berita Terbaru