Realitapublik.id, Dalam rangka mengantisipasi pengendalian inflasi daerah 2024, Pemerintah Kabupaten Merangin mengikut sertakan sebanyak 50 orang petani mengikuti Sekolah Lapangan (SL) Pertanian di Kecamatan Pamenang Selatan untuk pengembangan komoditas padi sawah dan cabai.
Dari 50 orang petani yang di Sekolahkan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, Kelompok Tani Subur diketuai Gito dan Kelompok Tani Amor yang diketuai Umar Isnadi. SL yang berada di Desa Tanjung Benuang itu, secara resmi dibuka Pj Bupati Merangin H Mukti, Rabu (24/7).
‘’Pj Bupati menjelaskan, Dengan bersekolah di Sekolah Lapangan (SL) Pertanian ini kita harapkan para petani kita akan semakin pintar dan pandai dalam bercocok tanam, terutama untuk komoditas padi sawah dan tanaman cabai,’’ujarnya.
Pembukaan Sekolah Lapangan (SL) pengembangan komoditas padi sawah dan cabai tersebut, diawali dengan penanaman bibit Cabai oleh Pj bupati diikuti sebanyak 50 orang pelajar SL dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Merangin yang hadir.
Penanaman Cabai diatas tanah seluas tiga hektar itu, diharapkan saat panen nanti bisa berperan dalam pengendalian inflasi daerah, Ungkap Pj Bupati.
Pj bupati kemudian memberikan bibit padi sawah Gogo kepada para pelajar SL tersebut. Bibit padi sawah Gogo itu selanjutnya ditanam di petak sawah yang telah disediakan oleh para pelajar SL.
Terpisah, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Zainal Abidin mengakui, dua komoditas itu baik padi sawah yang diolah menjadi beras dan Cabai selama ini yang sangat mempengaruhi terjadinya inflasi daerah.
‘’Untuk itu dua komoditas ini menjadi perhatian serius Pemkab Merangin, sehingga sangat penting dilakukan Sekolah Lapangan tersebut,’’terang Zainal Abidin.
Tampak hadir mendampingi Pj bupati, Asisten II Setda Merangin Suherman, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Zainal Abidin, Kadis Ketahanan Pangan Ny Fauziah, Kabag Pemerintahan Sekda Merangin Siahaan.
Hadir juga Kabag Sumber Daya Alam Setda Merangin Hendri Putra, Camat Pamenang Selatan dan Kades Tanjung Benuang serta para tokoh masyarakat maupun tokoh agama setempat.(Mansurdin)