Kebumen Realitapublik.id – Di tengah gemuruh kehidupan, terdapat sosok inspiratif yang berasal dari Dukuh Petahunan, Desa Sempor, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Dia adalah Firmansyah Widi Septian, seorang pria difabel yang lahir pada 24 September 1995. Dengan tinggi badan hanya 90 cm dan tinggi saat duduk sekitar 50 cm, Firmansyah dikenal sebagai salah satu pria dengan tubuh terkecil di Kebumen, Jumat (9/8/24).
Meski memiliki kondisi tubuh yang unik, Firmansyah tak pernah menyerah menghadapi kerasnya kehidupan. Saat ditemui pada hari Jumat, 8 Agustus 2024, usai melaksanakan sholat Jumat di masjid, Firmansyah menceritakan tentang lika-liku kehidupannya.
Didampingi oleh Kahar Muhaim, Ketua Mande Muda Indonesia Kabupaten Kebumen, Firmansyah berbagi cerita mengenai tantangan yang ia hadapi, terutama dalam hal mendapatkan pekerjaan.
Sejak kecil, Firmansyah sudah harus menerima kenyataan pahit bahwa bentuk tubuhnya yang unik membuatnya sulit untuk bergerak dan beraktivitas secara mandiri. Kedua orang tuanya, Widi dan Wiwi, telah berpisah, dan masing-masing telah memiliki pasangan baru. Meskipun begitu, Firmansyah tetap berusaha menjalani hidup dengan penuh semangat.
Kahar Muhaim, yang hampir setiap hari mendampingi Firmansyah, mengungkapkan bahwa Firmansyah adalah sosok yang luar biasa. “Saya merasa menolong Firmansyah adalah ladang ibadah.
“Walaupun tubuhnya unik, pemikiran Firmansyah jauh di atas rata-rata,” ujar Kahar.
Di balik tubuhnya yang mungil, Firmansyah memiliki semangat besar untuk hidup mandiri. Bahkan, ia sempat bercita-cita menjadi anggota DPR, terinspirasi oleh sosok Ucok Baba yang juga memiliki kekurangan fisik namun berhasil sukses.
Tak hanya itu, Firmansyah juga mampu mengelola bisnis agen travel dan pemasaran motor melalui media sosial.
Namun, semua upaya Firmansyah dalam mencari pekerjaan sering kali menemui jalan buntu. Bentuk tubuhnya yang tidak sempurna membuatnya kerap ditolak.
“Saya ingin hidup mandiri dan tidak merepotkan orang tua saya, karena saat ini usia saya sudah 28 tahun,” tutur Firmansyah penuh harap.
Meski hidup penuh dengan tantangan, Firmansyah tetap optimis dan terus berusaha. Harapannya sederhana, ia ingin hidup mandiri dan tidak ingin menjadi beban bagi keluarganya.
Semoga keinginan tulus Firmansyah bisa segera terwujud, dan ia mendapatkan dukungan yang layak untuk menopang kehidupannya.
Penulis : Wahyu
Editor : Chu