KOTA PASURUAN – Sungguh mengenaskan nasib yang dialami N (17), seorang siswi SMA Negeri di Kota Pasuruan. Diduga akibat dibully oleh beberapa teman sekolahnya, korban mengalami depresi berat hingga puncaknya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang.
Dalam video yang diterima realitapublik.id, korban saat dibawa ke rumah sakit jiwa dengan menggunakan ambulance, terlihat korban di mobil tersebut dalam kondisi terikat pada bagian tangan, badan dan kakinya.
Sementara terhimpun informasi bahwa korban merupakan siswa SMAN 4 Kota Pasuruan yang masih duduk dibangku kelas 11 dan korban dibawa ke rumah jiwa tersebut beberapa hari lalu oleh pihak keluarganya guna mendapatkan penanganan medis.
Lutfi Rohman Kepala SMA Negeri 4 Kota Pasuruan menceritakan tentang sosok N berdasarkan informasi yang diterimanya. “Dia adalah seorang anak yang pendiam, tertutup, dan jarang menceritakan keluh kesahnya,” ujarnya, Jumat 23 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Lutfi Rohman mengatakan terkait dugaan bullying yang puncaknya mengakibatkan korban mengalami depresi berat terjadi saat acara jalan santai.
“Saat itu korban melarang teman-temannya itu mengambil jalan pintas. Tapi kemudian terjadi adu mulut di antara mereka,” beber Lutfi Rohman.
Lutfi Rohman mengaku bahwa pihaknya sudah sering memanggil kedua belah pihak baik perundung dan terundung untuk diingatkan.
“Siswa juga sudah dibekali dengan pelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) juga mencakup tentang bullying tapi ya tetap saja, masih terjadi bully, dan kita tidak mungkin dapat memantau satu persatu murid yang jumlahnya ratusan,” terangnya.
Terungkap, bahwa korban diduga dibully oleh beberapa teman sekolahnya yang kebetulan mereka satu sekolahan sejak SMP hingga SMA.
“Dari keterangan Guru BK, saat menjenguk N menyebut ada 8 nama teman-teman sekolah. Korban diduga menjadi korban bullying delapan temannya tersebut,” ungkapnya.
Kemudian delapan siswa itu pada hari Rabu 21 Agustus 2024, hendak ke rumah korban untuk bertemu dan meminta maaf kepada korban dan keluarganya.
Namun pada saat itu terjadi miskomunikasi. Lalu delapan siswa tersebut ke rumah korban pada hari Kamis, 23 Agustus 2024.
“Sayangnya tidak bisa ketemu, sebab miskomunikasi. Teman-temannya datang pada besoknya (Kamis, 22 Agustus 2024), dimana N sudah dibawa ke RSJ pada hari Rabu (21 Agustus 2024),” jelasnya.
Untuk konsekuensi kedepan, lanjut dia, akan menunggu hasil dari pemeriksaan psikologis terhadap korban pada hari Selasa (27 Agustus 2024). Pemeriksaan psikologis ini untuk mengetahui apakah akibat bullying dan atau akibat pengaruh beban pikiran masalah lain diluar sekolahan seperti masalah keluarga ataupun dampak mengikuti kegiatan supranatural.
“Tidak ada kekerasan fisik, hanya olok-olokan, kita tunggu hasil psikolog dulu, apa akibat bullying atau akibat tekanan batin yang lain diluar sekolah serta dari gelagat anak ini kemungkinan seperti mengikuti mendalami ilmu lain semacam ilmu spiritual,” ujarnya.
Hasil pantauan, terlihat tulisan Visi dan Misi SMA Negeri 4 Kota Pasuruan. Tulisan visi misi tampak terpampang di depan kantor sekolah tersebut.
Adapun Visi dan Misi SMA Negeri 4 Pasuruan sebagai berikut:
Visi:
Disertasiku (disiplin, imtaq, santun, berprestasi yang berwawasan lingkungan.
Misi:
1. membimbing keimanan ketakwaan sesuai ajaran agama yang dianutnya
2. meningkatkan budaya perilaku disiplin dan santun dalam kehidupan sehari-hari
3. menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dan mengembangkan bakat secara efektif, efisien, profesional dan proporsional untuk mencapai prestasi yang optimal.
4. mengembangkan manajemen berbasis partisipasi dengan menjaga dan menghemat sumber daya alam melalui pelestarian hutan sekolah, mencegah terjadinya pencemaran melalui prinsip 3R (Reduce, Reus, Recycle). Mencegah kerusakan lingkungan dengan menciptakan budaya bersih, sehat, sejuk dan nyaman. (chu/son)
Editor : Redaksi